Monday, April 1, 2013

"Setiap Orang ada Masanya dan Setiap Masa ada Orangnya"


Kemarin, tepatnya 31 Maret 2013, keluarga Rohis SMA Negeri 9 Manado telah sukses mengadakan baksos di kepulauan Bunaken. Kegiatan itu berlangsung selama 2 hari satu malam, dimulai dari tanggal 30-31 Maret 2013. Didalam baksos kali ini, para panitia mengadakan pengobatan gratis, kerja bakti membersihkan lingkungan, menjalin silaturahmi dengan masyarakat sekitar, dll. Acara tersebut berlangsung meriah, respon masyarakat disana pun cukup bagus, kami diterima dengan baik disana. "Kami" ? Mungkin kata ini sudah tidak cocok lagi dengan saya. Kata "kami" diatas mungkin lebih cocok diganti dengan kata "mereka".


Dengan berputarnya waktu, saya pun beranjak dari SMA ke perguruan tinggi dan meninggalkan banyak kenangan di Rohis SMA Negeri 9 Manado. Sedih, senang, tangis, canda, tawa, sekarang semuanya  tinggal menjadi kenangan yang tak bisa dilupakan. Tapi beginilah hidup, sesuai dengan perkataan ustad kita tercinta : "Setiap orang ada masanya dan setiap masa pasti ada orangnya".  Kalimat ini begitu terasa ketika saya dan teman-teman beranjak dari SMA dan meninggalkan Rohis kita tercinta. Tapi dari sini saya belajar, kita tidak akan selamanya berada didunia, suatu saat nanti, cepat atau lambat pasti akan ada orang yang akan menggantikan posisi kita.

Begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan ketika saya masih 'merumput' di Rohis bersama teman-teman. Salah satu contohnya menjadi panita pelaksana dalam suatu acara, baksos misalnya. Keringat, waktu, tenanga, banyak yang tercurah demi suksesnya suatu acara. Perdebatan, pertengkaran, permusuhan, tak luput menjadi kejadian wajib dibalik suksesnya suatu kegiatan. Tapi semua itu membuat kita sadar dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepan.

Memang tidak mudah melihat teman kita yang asik-asik santai sedangkan kita sendiri sedang berkerja keras dalam mensukseskan suatu kegiatan. Kita harus bisa memaklumi tindakan-tindakan seperti ini. Jangan musuhi orang-orang seperti ini, rangkullah mereka. Cari cara agar bagaimana mereka bisa ikut berpartisipasi, walaupun itu sebenarnya tidak mudah. Akan tetapi ketika kita sudah tidak tau lagi bagaimana cara merangkul orang seperti ini, satu-satunya cara adalah membiarkannya dan tetap melakukan apa yang seharusnya kita kerjakan. Mungkin suatu saat ketika dia melihat kegigihan kita dalam berjuang, pintu hatinya akan terbuka dan dia akan mulai bekerja sama dengan kita lagi.


Sekian pengalaman yang bisa saya bagi. Saya tidak bermaksud menggurui teman-teman dengan tulisan saya ini. Pengalaman berorganisasi saya masih sangat minim, makanya saya berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah saya buat. Semoga dengan tulisan ini kita bisa sama-sama belajar berorganisasi dengan baik. Tetap semangat, ALLAHUAKBAR !!!

Berikut beritanya yang dimuat disalah satu koran di Manado : Click Here

No comments:

Post a Comment