Kapal
oleng kapten !! Pertama kali membaca status seperti
ini, gue bertanya-tanya kenapa kapal ini bisa oleng ? Apakah ditabrak ombak
besar atau hanya sekedar menabrak ikan teri yang lagi asik berenang menyebrangi
lautan ?. Saya juga sempat berpikir mungkin ini salah satu judul film yang
sedang tren di bioskop saat ini (maklum jarang masuk bioskop). Akhirnya gue pun
memutusin buat cari tau arti dari kalimat ini. Dan ternyata oh ternyata, arti
dari kalimat ini adalah suatu gambaran kehidupan tentang seseorang yang sedang kobam atau mabok. Kalimat Kapal oleng disini ternyata merupakan
kiasan bahwa ada seseorang sudah tidak bisa berdiri tegak akibat pengaruh
meminum minuman keras. Sebelum itu, gue pengen nanya, kenapa sih disebut
minuman keras ? Kan minuman keras itu wujudnya cair, emang ada benda cair yang
keras ? Setau gue benda cair yang keras itu cuman air mineral yang dikemas
dalam botol terus digebukin dikepala sendiri atau kepala teman, pasti itu sakit
dan otomatis itu pasti keras.
Sebenarnya apa sih enaknya meminum minuman keras ? Se tau gue minuman itu rasanya pahit. Kalau didaerah gue (gue nggak tau didaerah lain), minuman yang rasanya pahit ini dicampur dengan minuman kemasan yang manis, agar supaya rasa pahit dari minuman keras tadi ketutup sama rasa manis yang ada pada pada minuman kemasan yang telah dicampur, tapi apa enaknya sih minuman yang kayak beginian ? Udah rasanya aneh, nggak baik lagi buat kesehatan. FYI, gue bukan pemabuk. Jangankan minum buat mabuk, minum orange juice aja gue alergi, apalagi buat minum minuman keras. . . Maklum lidah gue pemalu, jadi suka alergi kalau pertama minum minuman yang baru dikenal. . . Oke, kita lanjut soal mabuk-mabukan. Walaupun minuman ini rasanya aneh dan nggak baik buat kesehatan, tapi kenapa masih ada saja yang ingin meneguk minuman ini langsung ke tenggorokan mereka ? Mungkin jawabannya adalah gaul. Mereka pikir kalau tidak mabuk itu berarti tidak gaul. Sesungguhnya pemikiran seperti inilah yang harus dibuang jauh-jauh oleh generasi muda bangsa Indonesia. Menurut gue, definisi gaul itu: waktu lu kepilih ikut olimpiade matematika terus lu bisa jadi juara satu–atau mungkin lu ikut lomba tujuh belasan antar kecamatan kayak lari kerupuk sama makan karung terus lu bisa dapat penghargaan dari pak camat (ada yang kebalik yah ? nggak apa-apalah biar lucu dikit). Ini baru disebut gaul. Gaul itu dilihat dari bagaimana kita meraih prestasi, bukan berapa banyak miras yang kita konsumsi.
Sebenarnya apa sih enaknya meminum minuman keras ? Se tau gue minuman itu rasanya pahit. Kalau didaerah gue (gue nggak tau didaerah lain), minuman yang rasanya pahit ini dicampur dengan minuman kemasan yang manis, agar supaya rasa pahit dari minuman keras tadi ketutup sama rasa manis yang ada pada pada minuman kemasan yang telah dicampur, tapi apa enaknya sih minuman yang kayak beginian ? Udah rasanya aneh, nggak baik lagi buat kesehatan. FYI, gue bukan pemabuk. Jangankan minum buat mabuk, minum orange juice aja gue alergi, apalagi buat minum minuman keras. . . Maklum lidah gue pemalu, jadi suka alergi kalau pertama minum minuman yang baru dikenal. . . Oke, kita lanjut soal mabuk-mabukan. Walaupun minuman ini rasanya aneh dan nggak baik buat kesehatan, tapi kenapa masih ada saja yang ingin meneguk minuman ini langsung ke tenggorokan mereka ? Mungkin jawabannya adalah gaul. Mereka pikir kalau tidak mabuk itu berarti tidak gaul. Sesungguhnya pemikiran seperti inilah yang harus dibuang jauh-jauh oleh generasi muda bangsa Indonesia. Menurut gue, definisi gaul itu: waktu lu kepilih ikut olimpiade matematika terus lu bisa jadi juara satu–atau mungkin lu ikut lomba tujuh belasan antar kecamatan kayak lari kerupuk sama makan karung terus lu bisa dapat penghargaan dari pak camat (ada yang kebalik yah ? nggak apa-apalah biar lucu dikit). Ini baru disebut gaul. Gaul itu dilihat dari bagaimana kita meraih prestasi, bukan berapa banyak miras yang kita konsumsi.