Pernah dengar kata ujian
? Pernah dengar kata nasional ? Gabungan kedua kata ini lah yang sering menjadi
momok menakutkan bagi para siswa. Gimana gak, kita udah susah-susah sekolah
selama setahun, terus cuma gara-gara kita gagal diujian yang lamanya cuman tiga
hari, kita musti ngulangin masa-masa sekolah kita selama satu tahun, padahal
semua itu telah kita lewati dengan susah payah. Adil ? Pikirin aja sendiri...
Buat teman-teman yang sebentar lagi bakal ikut ujian nasional, nih gue kasih
sedikit cerita beserta tips dan trik bagaimana menghadapai ujian nasional. Mari
merapat…
Semua yang ada dicerita ini adalah nyata dan tidak ada yang
direkayasa. Kalau didaerah gue, pasti tau yang namanya “BLT ujian nasional”.
Gue nggak bakalan ceritain panjang lebar tetang “BLT ujian nasional” ini. Gue
lagi cerita, bukan lagi ngadain bakti sosial. Pertama sih, gue beserta ke tiga
temen gue janjian buat nambah jam pelajaran dengan cara ngambil les disalah
satu pusat bimbingan belajar yang cukup terkenal. Untuk merahasiakan nama pusat
bimbingan belajarnya, mari kita menggunakan inisial saja, sebut saja G.O.
Kami berempat membuat
perjanjian kalau pada les kali ini kita harus serius dan tidak boleh main-main.
Tapi yang namanya labil susah ditebak. Baru sebulan les, sudah banyak cobaan
yang datang menghampiri. Sebenarnya ini bukan masalah yang serius, ini bisa
diatasi jika saja kami berempat tidak malas. Tapi apa daya, kami berempat
terlalu terlarut dalam indahnya bermain game, kami ketagihan. Pada akhirnya
kami berempat sukses dalam melanggar janji kami untuk les secara
sungguh-sungguh dan serius. Waktu belajar tambahan pun, sukses terpakai hanya
untuk main game.Kami hanya bolos diwaktu mata pelajaran yang tidak kami sukai,
tapi masalahnya, hampir semua mata pelajaran yang ada dipusat bimbingan belajar
itu tidak kami sukai, jadi otomatis setiap ada les, waktunya kita pakai buat
bolos dan main game. Bejat ? Itu tak seberapa sebelum kalian mendengar alasan
kami ke orang tua kami. Kami pergi ke warnet dengan alasan ke orang tua mau
menuntut ilmu ke pusat bimbingan belajar yang telah mereka percayakan. Secara
tragis kami membodohi mereka. Kami membuang-buang uang mereka dengan cara yang
tidak sepatutnya. Padahal gue tau, buat masuk ke G.O itu biayanya nggak murah.
Bagi mereka yang berkecukupan, mungkin mudah memasukan anaknya untuk les ke
pusat bimbingan belajar seperti itu, tapi lain halnya dengan mereka yang
bekehidupan pas-pasan. Dibutuhkan “keringat lebih” bagi orang tua dengan
penghasilan pas-pasan untuk memasukan anaknya ke pusat bimbingan belajar
seperti itu, dan orang tua gue rela melakukan hal itu.
Sejujurnya gue malu dengan apa yang telah gue lakuin ke orang tua
gue, mereka sibuk mencari nafkah agar pendidikan gue bisa bagus, tapi gue
sendiri hanya membuang-buang kesempatan itu. Faktanya, gue lebih sayang game
ketimbang orang tua gue. Miris... Waktu pun berlalu dengan cepat dan tanpa
sadar kami pun masuk ke semester dua. Pada semester kali ini gue berniat untuk
memperbaiki kesalahan gue yang dulu. Akhirnya gue mengajak ke tiga teman gue
untuk serius dan mereka pun setuju. Tapi, lagi dan lagi, seperti layaknya
keledai yang jatuh pada lubang yang sama, kami berempat kembali terjerumus
dalam indahnya bermain game, kami ketagihan (lagi). Kami bolos, berbohong
kepada orang tua, berbohong kepada diri sendiri, dan membuang-buang sisa waktu
yang ada. Intinya kami rugi. Game yang tadinya hanya menjadi sarana untuk
menyegarkan pikiran, sekarang telah menjadi ajang untuk membuang-buang waktu.
Gue sadar, nggak ada yang bisa gue dapat dari bimbingan belajar kali ini...
Waktu pun memberi tahukan bahwa UN tinggal dua bulan lagi. Panik dan bingung.
Begitulah kondisi gue didetik-detik terakhir menuju ujian nasional.
Ditengah-tengah kebingungan dan kenpanikan gue, muncul seseorang yang tanpa
sadar telah memotivasi gue untuk memanfaatkan waktu yang ada.”Gue harus
memanfaatkan waktu yang ada” kalimat inilah yang menjadi pedoman gue
didetik-detik akhir menuju ujian nasional dan semua itu lahir karena dia,
terima kasih dia... Akhirnya dua bulan terakhir itu gue pake buat mengejar
ketertinggalan gue. Gue udah nggak mau ambil pusing lagi dengan ketiga teman
gue tadi. Ketika mereka les, gue juga ikut les, tapi jika mereka bolos, gue
tetap lanjut les. Semua les pun gue ikuti dengan serius, bahkan sampai ada
tambahan les pun gue ikuti, ini semua semata-mata demi mengejar ketertinggalan
gue. Persetan dengan orang lain ! ini hidup gue dan ini bekal buat masa depan
gue nanti. Gue sadar, gue nggak bisa semudah itu mengejar ketertinggalan gue
selama ini, tapi gue pikir, apa salahnya kalau gue berjuang untuk mempersempit
jarak ketertinggalan gue selama ini… Ujian nasional pun tiba. Entah kenapa, gue
ngerasa kalau kalau gue nggak siap. Mungkin semua ini karena gue hanya
melakulan sedikit persiapan. Tapi gue sedikit lega karena BLT yang gue sebutin
tadi ternyata masih ada. Walaupun lulus karena bantuan BLT, tapi gue
nggak pernah sekalipun kecewa dengan prinsip “memanfaatkan sisa waktu yang
ada”. Gue selalu bisa berbangga hati karena gue telah memanfaatkan sisa waktu
ada secara benar. Semua ilmu gue yang telah gue dapat, bisa gue pake buat tes
masuk ke PTN. Dan Alhamdulillah, gue masuk ke jurusan yang gue
minati, walaupun sebenarnya bukan PTN yang gue sukai sih, hahaha.
Sesuai perjanjian gue diatas, gue pengen ngasih tips dan trik
dalam mengahadapi ujian nasional. Sebenarnya tips dan triknya sederhana kok,
tips nya sih cuman belajar dan belajar, dan kalau triknya adalah : isi hasil
ujian kalian dengan hasil yang telah kalian pelajari selama tiga tahun
terakhir. Gimana, gampang kan ? Pasti gampang dong :D
Mungkin hanya ini yang bisa gue bagi. Ingat teman, waktumu adalah
waktumu, bukan waktu orang lain.. jadi buanglah waktumu pada tempatnya. Jika
kalian bermain-main dengan masa muda kalian, maka kalianlah yang akan rugi
nanti dimasa tua, bukan orang lain. So, jangan kecewakan orang-orang disamping
kalian yang telah mengorbankan segalanya demi pendidikan kalian. Buatlah mereka
bangga, teman !
rupa qta pernah saksikan ni cerita ~.~
ReplyDeletesaksi hidup. hahaha
ReplyDeleteHahaha
ReplyDeleteDapa inga itu masa2 eh ^^